
Pemo, 25 Maret 2025 – Dalam semangat perayaan Kabar Sukacita, organisasi rohani Legio Maria Kuasi Paroki Santo Yohanes Maria Vianney Pemo melaksanakan pembaruan janji kesetiaan kepada Bunda Maria. Acara ini berlangsung dengan penuh khidmat dan sukacita di Gereja Kuasi Paroki, ditandai dengan doa penyerahan diri yang mendalam.
Perayaan ini juga menjadi momen penting bagi organisasi Legioner Maria dalam merayakan Acies, yang secara tradisional diselenggarakan setiap tanggal 25 Maret. Acies merupakan perayaan tahunan bagi anggota Legio Maria untuk memperbarui janji mereka kepada Bunda Maria serta memperkuat komitmen dalam pelayanan gereja. Acara ini memberikan kesempatan bagi seluruh anggota untuk menegaskan kembali dedikasi mereka dalam mengikuti teladan Bunda Maria dalam iman dan pelayanan.



Refleksi Spiritual
Rangkaian perayaan diawali dengan sesi refleksi spiritual yang dibawakan oleh Frater Krisantus Sandro Toke. Dalam sesi ini, para anggota Legioner diajak untuk merenungkan kembali panggilan dan komitmen mereka dalam pelayanan kepada Gereja dan sesama. Poin penting dalam refleksi yang disampaikan, yaitu:
- Menjadi Pribadi yang Selalu Hadir bagi Sesama – Setiap anggota Legio Maria diajak untuk peka terhadap kebutuhan sesama, selalu siap membantu, dan hadir dalam setiap kesempatan untuk melayani.
- Pewartaan Injil dalam Perkataan dan Perbuatan – Pewartaan Injil tidak hanya dilakukan melalui kata-kata, tetapi juga harus tercermin dalam tindakan nyata sehari-hari.
- Kerendahan Hati dan Ketaatan – Seperti Bunda Maria yang selalu rendah hati dan taat kepada kehendak Tuhan, setiap anggota diharapkan meneladani sikap ini dalam pelayanan dan kehidupan sehari-hari.
- Berdoa dan Kasih Persaudaraan – Doa menjadi kekuatan utama bagi setiap anggota, sementara kasih persaudaraan menjadi dasar dalam menjalankan pelayanan dengan tulus dan penuh kepedulian.
Dalam sesi refleksi ini, Frater menekankan bahwa doa harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan setiap Legioner, bukan hanya sebagai rutinitas pribadi, tetapi juga sebagai bentuk dukungan bagi sesama. Melalui doa, para anggota dipanggil untuk mempersembahkan setiap karya dan pelayanan kepada Tuhan agar membawa manfaat bagi banyak orang.
Selain itu, kasih persaudaraan harus dihidupi dalam hubungan dengan sesama. Kasih sejati tidak hanya diwujudkan dalam kata-kata, tetapi juga dalam tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian, pengorbanan, dan kebersamaan. Setiap anggota Legio Maria diharapkan memiliki sikap rendah hati, saling mendukung, dan membantu sesama, baik dalam komunitas Gereja maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan kasih persaudaraan yang tulus, para Legioner diharapkan mampu menjadi terang bagi dunia serta menghadirkan kedamaian dan sukacita bagi semua orang.



Misa Ekaristi dan Pembaruan Janji
Sebagai puncak perayaan, dilaksanakan Misa Ekaristi yang menjadi kesempatan bagi para anggota Legioner Maria untuk mengucapkan kembali janji setia mereka kepada Bunda Maria. Perayaan Ekaristi ini menjadi puncak komitmen para Legioner dalam mengabdikan diri kepada pelayanan rohani di bawah naungan Bunda Maria.
Dalam perayaan ini, turut hadir dua Kuria yakni Kuria Bunga Mawar yang gaib Wologai dan Kuria Maria Bunda Hati Kudus Pemo yang berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan tersebut. Kehadiran mereka menambah semarak dan memperkuat makna kebersamaan dalam perayaan rohani ini.
Pastor Paroki, RD. Ferdinandus Nay Ngebu, dan Pater Maximiliano M.Da Costa Correia, SVD yang turut hadir dalam perayaan ini, memberikan peneguhan iman kepada seluruh anggota Legioner agar tetap setia dalam pelayanan sabda Allah serta berperan aktif dalam karya pastoral di wilayah Kuasi. RD.Ferdinandus menekankan bahwa menjadi anggota Legio Maria berarti harus meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dapat merusak nama baik organisasi ini. Setiap anggota diharapkan untuk bersikap rendah hati, berbagi kasih kepada sesama, dan berdoa tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain.
Pastor kuasi juga menambahkan bahwa anggota Legio Maria harus terlibat dalam karya pastoral, menjadi penggerak di setiap Komunitas Basis (KUB), serta menjadi pelopor dalam doa mingguan dan doa malam wajib di KUB. Sebagai prajurit Maria, kekuatan utama yang harus dimiliki adalah doa, kerendahan hati, kepedulian terhadap sesama, serta semangat dalam membantu karya pelayanan pastoral. Dengan penuh sukacita, seluruh anggota Legio Maria menyatakan kembali tekad dan kesetiaan mereka dalam pelayanan Gereja, sejalan dengan semangat perayaan Kabar Sukacita yang dirayakan hari ini. Semoga semangat pelayanan ini terus berkobar dan membawa berkat bagi banyak orang. ( Jhuan)
Momen Suka Cita Bersama




