

Pemo, 26 Mei 2025 – Dalam semangat Tahun Yubileum Gereja 2025, Pembekalan Perkawinan Katolik (KPP) resmi dibuka pada hari Senin, 26 Mei 2025, bertempat di Aula Pastoral Kuasi Paroki St. Yohanes Maria Vianney Pemo. Kegiatan ini akan berlangsung hingga 28 Mei 2025, dan menjadi salah satu agenda penting dalam pelayanan pastoral kepada pasangan calon suami istri di wilayah Kuasi Paroki.
Kegiatan KPP dibuka secara resmi oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki (DPP) Bapak Kornelis Wanda, yang dalam sambutannya mengajak seluruh peserta untuk mengikuti pembekalan ini sebagai bentuk tanggung jawab dan persiapan rohani sebelum menerima Sakramen Perkawinan. Ia juga menekankan bahwa pembinaan seperti ini adalah bagian penting dari misi Gereja dalam membentuk keluarga Katolik yang kuat dan berakar dalam Kristus.
Peserta KPP tahun ini berasal dari seluruh stasi yang berada di wilayah Kuasi Paroki, mencerminkan partisipasi aktif umat dalam kehidupan menggereja. Suasana penuh antusias tampak dari keterlibatan para peserta yang datang dengan harapan besar untuk membangun rumah tangga yang diberkati.
Yang membuat kegiatan ini sangat istimewa, adalah karena diselenggarakan dalam Tahun Yubileum Gereja, di mana para pasangan calon nikah mendapat kemudahan khusus dalam mengikuti proses KPP, sebagai bentuk kemurahan hati Gereja dalam merangkul umat di masa penuh rahmat ini.
Dalam arahannya, Ketua Seksi Keluarga, Bapak Servin Nggawi, menegaskan pentingnya mendahulukan kepentingan Gereja dalam proses persiapan perkawinan.
“Proses administrasi dan persyaratan di Gereja perlu dilengkapi dengan baik, karena ini menyangkut kepentingan hidup umat Kristiani. Sakramen Perkawinan bukan sekadar upacara, melainkan komitmen iman di hadapan Tuhan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengajak seluruh pasangan untuk berpartisipasi secara utuh dalam proses pembekalan, dan memberikan pesan mendalam kepada para calon pengantin:
“Setelah menikah, jangan menjauh dari Gereja. Kita telah memilih Yesus sebagai jalan keselamatan, maka jangan berpaling dari-Nya.”
Selama tiga hari, peserta akan mengikuti rangkaian materi yang meliputi dasar iman Katolik dalam perkawinan, komunikasi suami istri, tanggung jawab sebagai orang tua Katolik, serta peran doa dan sakramen dalam membangun keluarga yang tangguh dan setia.
Dengan semangat kebersamaan, cinta, dan iman, kegiatan KPP ini diharapkan menjadi landasan yang kokoh bagi para pasangan dalam membangun rumah tangga Katolik yang berakar pada kasih Kristus***
Kontributor :Tim komsos
Editor : Jhuan Mari

