


Sahabat katolik ku yang dikasihi bunda Maria. Inilah salah satu tempat kudus yang dibangun oleh umat stasi wologai, yakni gua maria watu zewa.
Suara alam Sekitar watu zewa senantiasa mengalun tenang, suasana terasa sejuk, Di antara hamparan hijau dan batu-batu alam yang kokoh, berdirilah sebuah tempat kudus yang kini menjadi sumber harapan dan kedamaian bagi umat Katolik, wilayah Kuasi Paroki Santo Yohanes Maria Vianney Pemo, yakni Gua Maria Watu Zewa.
Gua Maria ini bukan sekadar bangunan batu dan patung. Ia adalah buah iman. Didirikan Gua Maria ini atas inisiatif umat Stasi Santo Matius Wologai, gua ini lahir dari kerinduan akan kehadiran Bunda Maria yang nyata di tengah-tengah umat.
Pada tahun 2023 hingga 2024, umat bergandengan tangan. Dengan semangat gotong royong yang mengakar kuat dalam tradisi Wologai, mereka mengangkat batu, menata tanah, dan membentuk ruang kudus. Semua dilakukan dengan dukungan penuh dari para imam yang dengan setia melayani wilayah Kuasi Pemo.
Setiap detil di Gua Maria Watu Zewa adalah simbol cinta. Patung Maria yang berdiri di dalam gua bukan hanya lambang iman, tapi juga pengingat akan kasih ibu surgawi yang senantiasa menyertai langkah-langkah umat.
Kini, Gua Maria Watu Zewa telah menjadi tempat ziarah. Umat datang dari berbagai penjuru—berlutut, berdoa, menangis, bersyukur. Di tempat yang sunyi ini, hati bersua dengan damai. Di antara hembusan angin dan nyanyian burung, terdengar bisikan doa yang naik ke Surga.
Namun bukan hanya sebagai tempat rohani, Gua Maria Watu Zewa juga menjadi ikon wisata iman di Wologai. Pengunjung datang, tak hanya membawa doa, tapi juga kekaguman. Mereka menyaksikan keindahan alam yang dipadukan dengan keindahan iman.
Di sinilah keajaiban itu nyata. Sebuah gua sederhana, di atas tanah sederhana, menjadi tanda kebesaran iman umat sederhana. Gua Maria Watu Zewa bukan sekadar destinasi, ia adalah perjumpaan—antara manusia dan Tuhan, antara bumi dan surga, antara umat dan Bunda Maria.
Gua ini mengajarkan kita satu hal: bahwa dengan iman, harapan, dan cinta, segala sesuatu dapat dibangun. Dan di balik setiap batu yang disusun di Watu Zewa, tersimpan doa-doa yang akan abadi, menjadi berkat bagi generasi-generasi mendatang.


